Pertemuan Praboow dan SBY Melahirkan Koalisi Yang Menggerus Suara Jokowi
Pertemuan Prabowo Dan SBY Melahirkan Koalisi Yang Menggerus Suara
Jokowi. Beberapa pengamat Politik Indonesia mengatakan bahwa pertemuan
Prabowo dengan SBY itu akan memunculkan koalisi yang cukup kuat untuk
merusak atau menggerus suara Jokowi yang saat ini menurut suvei
Indonesia mengatakan masih cukup kuat untuk di kalahkan.
Dengan bergabungnya dua partai besar ini terlihat jelas presidential threshold (PT) 20 persen kursi DPR dan 25 persen suara nasional, koalisi menjadi jalan terakhir. Namun jika koalisi ini tidak bisa di amati dan tidak di bina dengan baik ini bakal bisa menjadi bomerang bagi kedua partai besar ini.
Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan bahkan bukan hal yang langka jika Demokrat merapat ke Gerinda. Pasalnya Demokrat yang sudah tidak begitu mendapat tempat di masyarakat berkat kasus korupsi anak buah partai.
Dengan menggandeng Gerindra, Demokrat bisa memberikan keseimbangan guna menjatuhkan elektabilitas Jokowi.
Lihat saja Gerindra merupakan pasangan emas dari Partai PKS. Jika dari pertemuan yang di gelar di kediaman SBY kemarin tidak menciptakan keputusan yang baik maka PKS sendiri bisa membuat langkah besar untuk pergi dari Koalisi.
Namun jika melihat garis besarnya koalisi Demokrat dan Gerindra bakal menciptakan koalisi yang besarselain presidential threshold (PT) 20 persen kursi DPR dan 25 persen suara nasional, koalisi menjadi jalan terakhir.
”Jangan lupa, pemilih muda di 2019 nanti cukup banyak. Agus bisa merepresentasikan anak muda,” pungkasnya peneliti muda tersebut.
Dengan hadirnya AHY di sinyalir bakal berikan angin segar buat partai Koalisi, sebab para kaula muda untuk lebih memilih pemimpin muda, apa lagi AHY mempunyai elektabilitas nama yang baik di pulau Jawa.
Dengan bergabungnya dua partai besar ini terlihat jelas presidential threshold (PT) 20 persen kursi DPR dan 25 persen suara nasional, koalisi menjadi jalan terakhir. Namun jika koalisi ini tidak bisa di amati dan tidak di bina dengan baik ini bakal bisa menjadi bomerang bagi kedua partai besar ini.
Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan bahkan bukan hal yang langka jika Demokrat merapat ke Gerinda. Pasalnya Demokrat yang sudah tidak begitu mendapat tempat di masyarakat berkat kasus korupsi anak buah partai.
Dengan menggandeng Gerindra, Demokrat bisa memberikan keseimbangan guna menjatuhkan elektabilitas Jokowi.
Lihat saja Gerindra merupakan pasangan emas dari Partai PKS. Jika dari pertemuan yang di gelar di kediaman SBY kemarin tidak menciptakan keputusan yang baik maka PKS sendiri bisa membuat langkah besar untuk pergi dari Koalisi.
Namun jika melihat garis besarnya koalisi Demokrat dan Gerindra bakal menciptakan koalisi yang besarselain presidential threshold (PT) 20 persen kursi DPR dan 25 persen suara nasional, koalisi menjadi jalan terakhir.
”Jangan lupa, pemilih muda di 2019 nanti cukup banyak. Agus bisa merepresentasikan anak muda,” pungkasnya peneliti muda tersebut.
Dengan hadirnya AHY di sinyalir bakal berikan angin segar buat partai Koalisi, sebab para kaula muda untuk lebih memilih pemimpin muda, apa lagi AHY mempunyai elektabilitas nama yang baik di pulau Jawa.
Comments
Post a Comment